Senin, 12 Desember 2011

Bukan Status!

Aku memang tak bisa membaca hatiku sendiri. Aku tak tau perasaan seperti apa yang tengah kurasakan padamu. Terasa terlalu rumit ..

Mungkin kita mempunyai rasa yang sama. Tapi mungkin juga tidak.
Kadang terasa indah. Kadang aku merasa lelah ..

Aku saja tak mampu mendengar suara hatiku. Untuk itulah aku tak mau terlalu memaksa untuk tau isi hatimu. Biar saja semuanya mengalir dengan apa adanya. Tanpa ada sebuah paksaan dari kita ..

Karena kadang sebuah hubungan memang akan lebih indah tanpa sebuah kepastian ..


DuniaDalamAksara - YanisNP
12 Desember 2011 
08.45

PUTUS!!

"Kita putus! Aku tidak akan melanjutkan hubungan ini denganmu. Kita sudah sangat tidak cocok, jangan dipaksakan. Kamu bisa menemukan orang lain yang lebih segalanya dibanding aku. Maaf .."

Aku diam, lama. Menatap lurus ke arah bola matanya. Aku merasakan jantungku berhenti berdetak. Nafasku tercekat di tenggorokan. Sungguhkah? Dia benar-benar memutuskan hubungan denganku. Hubungan yang sudah kita jaga selama satu tahun. Hubungan yang berjalan dengan tidak mudah. Hubungan yang penuh pengorbanan. Hubungan yang mati-matian kami pertahankan berdua. Sekarang, dia mengakhirinya begitu saja. Hanya dengan alasan karena kami tidak mempuanyai kecocokan. Kenapa baru sekarang dia menyadari itu?

Sejak pertama memutuskan untuk saling mengikat, kami sudah sama-sama tau bahwa berpacaran adalah emnyatukan dua jiwa, dua kepribadian, dua komitmen, dua pemikiran, dan banyak perbedaan. Selama ini kami menjalaninya dengan banyak pertentangan. Kepribadian yang sangat jelas bertolak belakang. Pemikiran yang tidak akan bisa disatukan. Kenapa dia baru menegaskan sekarang bahwa tidak ada kecocokan diantara kita? Setelah aku begitu mencintainya. Setelah aku tidak akan sanggup tanpanya. Kenapa?

"Maafkan aku. Aku tau ini sangat tiba-tiba. Tapi ini sudah menjadi keputusanku. Aku harap kamu menghargainya. Kita masih bisa berteman setelah ini", sambungnya lagi sambil tersenyum hambar.

Bahkan dia masih bisa memberiku sebuah senyuman disaat hatiku begitu perih dengan keputusan sepihaknya. "Kenapa? Setelah semuanya, pengorbanan kita, janji-janji kita. Apa hanya sampai disini kamu bisa bertahan?"

"Ya. Aku tidak mungkin lagi mempertahankan ini. Kita berbeda, aku tidak merasa cocok lagi denganmu"

"Setelah sejauh ini, kamu baru merasakan ketidakcocokan kita sekarang? Lalu bagaimana denganku? Bagaimana dengan semua janji kita? Hal-hal yang belum sempat kita capai bersama? Apa yang harus aku katakan pada semua orang? Bagaimana aku menjelaskan pada mereka bahwa kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi? Aku malu. Kamu tau aku begitu membanggakanmu pada mereka. Sekarang  justru setega ini kamu padaku!"


"Kamu pikir kamu sendirian melewati ini? Aku juga sama bingungnya denganmu. Sama sakitnya denganmu. Bahkan aku masih tidak percaya aku bisa mengatakan ini padamu"

"Lalu untuk apa kamu melakukannya? Aku masih ingin bersamamu. Kita lakukan sekali lagi. Kita mulai semuanya dari awal. Dan semuanya akan baik-baik saja. Percayalah. Kumohon .."

"Maaf sayang, aku tidak bisa. Aku lelah dengan semua sikapmu. Tidakkah kamu lihat jurang yang begitu lebar diantara kita? Selama ini kita terlalu memaksa untuk menyebrangi jurang itu. Kadang merangkak, berjalan, dan jika merasa jarak pemisah itu sudah nyaris habis dengan sombongnya kita berlari. Padahal kita sama-sama tau, sekuat apapun kita berusaha menakhlukkan jarak itu, dia akan tetap ada, menjadi pemisah sampai kapanpun"

"Tapi aku mencintaimu. Kumohon, satu kesempatan lagi untukku", aku tergagap. Rasanya tidak ada yang bisa kuungkapankan lagi padanya selain permohonan-permohonan itu. Dia tau aku sangat mencintainya. Dengan begitu teganya dia melakukan ini padaku. Apa maunya?

"Sudah terlalu banyak kesempatan untukmu. Aku lelah"

"Sekali lagi. Aku janji ini akan jadi kesempatan terakhir. Jika setelah ini aku melakukan kesalahan lagi, kamu boleh meninggalkanku selamanya. Kumohon ..". Sungguh aku tidak akan bisa apa-apa tanpanya. Sungguh ..

"Dengarkan aku. Ini hanya masalah waktu. Satu sampai dua bulan lagi kamu akan baik-baik saja. Kamu akan terbiasa tanpaku. Aku percaya kamu bisa melewatinya. Aku juga akan memperbaiki hatiku sendirian, tanpamu lagi. Kita akan lebih bahagia setelah ini. Kamu bisa mulai mencari hati baru yang bisa melengkapi hatimu. Dan pastikan dia seseorang yang tidak akan meninggalkanmu seperti aku. Seseorang yang akan menjagamu selamanya. Maafkan aku. Jangan takut, kamu masih bisa menghubungiku kapan pun kamu mau", dia mengenggam tanganku dengan hangat. Mungkin kehangatan terakhir untukku ..

Aku bisa mendengar helaan nafasnya yang memburu. Aku tau dia sama sakitnya denganku. Dia merasa sangat bersalah padaku. Aku bisa melihat jelas kebekuan itu dimatanya. Kebekuan yang tidak pernah kujumpai sejak pertama kali aku bertemu dengannya. Kebekuan itu mengirnakan segala damai penuh keteduhan yang selalu memancar dimatanya. Hari ini kebekuan itu mengalahkannya. Dia menyakitiku, kemudian menyakiti dirinya sendiri? Kenapa dia melakukannya? Kenapa dia begitu bodoh untuk tidak tetap tinggal bersmaku? Demi Tuhan aku akan melakukan apa pun asalkan dia mau memberikan satu kesempatan lagi untukku.


Kali ini aku memandangnya dari balik genangan air mata. Sedih, takut, bingung. Aku tidak tau harus apa setelah ini .. tanpanya. "Kamu bilang ini hanya masalah wkatu? Tidak taukah kamu, melewati satu menit saja dengan kenyataan seperti ini aku tidak akan mampu. Aku tidak sekuat yang kamu kira. Kumohon .. jangan setega ini padaku. Aku mencintaimu"

"Sayang, aku mulai lelah dengan pembicaraan ini. Tolong hargai keputusanku! Kamu akan dapatkan yang terbaik, tapi bukan aku. Percayalah sayang .."

"Aku sama sekali tidak butuh siapa pun itu yang lebih baik. Aku hanya ingin denganmu, aku membutuhkanmu. Tolong mengertilah. Satu kesempatan lagi", kali ini aku benar-benar ingin bersujud padanya.

Dia memelukku seketika. Air mataku membasahi bajunya. Aku berharap ini bukan pelukan terakhir darinya. Aku rela menukar apa pun yang kumiliki asalkan saat-saat seperti ini tak terlewati. Aku rela, apa pun, asalkan setelah ini semuanya akan kembali seperti semula. Dia dan aku dipersatukan dalam cinta. Ya Tuhan..

"Sayang, sungguh maafkan aku. Aku janji semuanya akan lebih indah setelah ini. Dengan jalan kita masing-masing. Tuhan tau mana yang paling baik untuk kita. Dan saat ini berpisah adalah keputusan terbaik"

Masih dalam pelukannya aku berusaha bicara meskipun aku tau hasilnya akan sama .. perpisahan. "Kamu bukan Tuhan, dari mana kamu tau perpisahan menjadi keputusan terbaik?"

"Karena tidak mungkin kita menjalin hubungan sepihak. Hubungan yang pincang. Aku tidak lagi menginginkan hubungan ini. Mengertilah. Jika kita ditakdirkan berjodoh suatu saat Tuhan sendiri yang akan mempersatukan kita lagi. Bukankah rencana Tuhan selalu lebih indah dari rencana kita?"

Aku melepaskan pelukannya, itu mungkin benar-benar menjadi pelukan terakhirnya untukku. Pelukan tanpa cinta, "Aku menunggumu. Tidak akan ada orang lain yang menggantikan posisimu di hatiku. Jika setelah ini kamu menemui jalan buntu, kembalilah. Dan kamu akan mendapati aku masih menunggumu, masih sepenuhnya mencintaimu"

"Jangan seperti itu. Justru itu akan membebaniku. Bahagiakan dirimu meskipun tanpaku. Aku percaya kamu bisa. Kamu orang yang luar biasa, dapatkan pendamping yang juga luar biasa. Berjanjilah padaku untuk terus melanjutkan hidupmu dengan keluarbiasaanmu. Sekali lagi maafkan aku ..", aku bisa melihat dengan jelas sinar penyesalan dimatanya

"Maafkan aku. Jika kamu tidak bisa mempertahankan hubungan ini, aku juga tidak bisa pergi dan melupakanmu begitu saja. Biarkan aku tetap seperti ini, bertahan sendirian tanpamu. Tetap memperjuangkan apa yang seharusnya bisa kita perjuangkan bersama. Dan kenapa aku menjadi luar biasa? Karena aku bersamamu. Tanpamu .. aku bukan siapa-siapa"


Dia diam. Aku tidak menyangka akan berakhir begini. Kami bertemu dengan sebuah keajaiban. Berkenalan, menjalin hubungan dekat dan memutuskan untuk mempersatukan apa yang sebelumnya terpisah. Kamu mempunyai banyak janji. Janji yang diikat dalam doa. Kami saling mencintai, saling membutuhkan, saling menjaga. Semua itu indah, jadi kenapa harus dilupakan?

"Lupakan aku!! Apa pun yang terjadi aku tidak mungkin kembali padamu", ada ketegasan yang dia tekankan dalam kalimatnya. Lalu dia mencium keningku sebelum berbalik dan melangkah pergi.

Aku menatapnya dari balik air mata. Buram. Semu. Sungguh dia pergi  meninggalkan harapan sedikit pun untukku. Semakin jauh dan semakin jauh. Tidak ada jejaknya yang tersisa. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan setelah ini, tanpanya lagi.

Ada yang hilang, kosong, hampa. Sakit yang teramat sakit. Dia pergi dengan sebuah luka berdarah-darah dihatiku. Aku tidak pernah menyesal mencintaimu sayang. Mungkin sakitnya tidak akan sehebat ini jika saja orang yang kucintai bukan kamu.

Tuhan, apa rencanamu untuk semua ini? Kumohon kembalikan dia ..



NB : Aku masih ingat semuanya. Kata-kata yang dia ucapkan padaku kurang lebih seperti itu. Ekspresi marah, kecewa, sedih, dan rasa bersalah. Aku masih ingat semua tentang hari itu. Hari dimana dia memutuskan untuk mengakhiri semuanya denganku. Sebuah hubungan yang sbelumnya kukira akan happy ending. Nyatanya hanya menjadi seperti ini. Ya, tulisan diatas benar-benar terjadi padaku. Kehingan sesuatu yang sebelumnya begitu melengkapimu adalah kesakitan luar biasa. Kejadian itu terjadi sekitar 8 bulan yang lalu, tapi aku masih bisa merasakan sakitnya hingga sekarang. Aku masih menyebut namanya di setiap doaku, meminta Tuhan mengirimnya kembali untukku, mengembalikan cinta yang pernah dia rasakan padaku. Aku masih mencintainya, masih melaksanakan janjiku padanya. Menunggu ..




DuniaDalamAksara - YanisNP
12 Desember 2011
08.13

Minggu, 11 Desember 2011

Untuk Organisasiku


Aku mencintai Organisasi ini
Di dalamnya aku bertemu dengan banyak sekali orang-orang hebat
Mereka yang didalam dirinya tertanam jiwa-jiwa pemimpin
Mereka yang aku yakin, bisa menciptakan masa depan mereka dengan garis sukses yang tegas

Aku mendapati mereka menyelesaikan masalah dengan musyawarah
Hasil yang mereka dapat pun membuatku semakin takjub dengan keahlian mereka
Sungguh luar biasa cara mereka menghadapi konflik dalam Organisasi
Mencintai perbedaan dan menakhlukkan ego masing-masing
Padahal aku sendiri tau bagaimana rumitnya bergulat dengan masalah yang rasa-rasanya jauh dari titik finish itu

Aku pernah hidup dan bernafas dalam Organisasi hebat ini
Merasakan suka duka yang terpatri erat dalam memoriku
Sungguh hal-hal luar biasa telah terjadi dalam hidupku
Selama kau berenang-renang dalam duka yang hampir menenggelamkanku
Selama aku dihujani dengan suka yang hampir membuatku lupa diri

Tapi itu dulu ..
Sebelum aku merasa Organisasi ini kehilangan nyawanya
Entah ..
Apa yang membuatnya tampak begitu

Aku tidak lagi melihat adanya rasa mencintai yang besar
Seperti yang kurasakan dulu 
Aku tidak lagi melihat bayangan semangat membara
Seperti yang selalu mengiri aku dulu

Yang aku temukan ..
Ketidakdewasaan dalam Organisasi ini
Ada segelintir orang yang terlalu meninggikan egois mereka
Sulit berpikir bahwa apa yang mereka anggap benar itu mungkin saja akan menyakiti orang lain

Mengertilah ..
Bahwa hal jelek itu akan membawa kebobrokan pada Organisasi yang kalian naungi
Bukan saatnya untuk menjadi egois dan tidak berpikiran logis
Gunakan kedewasaan yang kalian punya
Karena itu yang kalian butuhkan untuk memabwa nama terbaik Organisasi ini

Aku akan selalu ada dibelakang kalian
Bukannya selalu berjalan bersama kalian
Aku akan menjadi orang pertama yang hadir ketika kalian membutuhkan dukungan dan saran
Bukan hanya aku, tapi semua yang pernah mengarungi lautan Organisasi ini

Melangkahlah dengan hati dan pikiran kalian
Bukan hanya dengan salah satu dari itu
Karena hati dan pikiran itu akan semakin melengkapi kalian
Merekalah yang akan membawa kalian memperbaiki Organisasi yang 'sedikit' kurang baik ini
Gunakan sikap dewasa yang aku yakin telah kalian miliki
Bertindaklah seolah-olah hal buruk akan terjadi
Tapi berpikirlah bahwa dibalik hal buruk itu terdapat banyak hal baik
Dan hal baik itu lahir atas tindakan kalian


Bukan aku menggurui
Karena aku pun jauh dari sempurna
Tapi ..
Aku merasa sedikit lebih baik di atas kalian
Karena itu juga aku mengungkapkan kecewaku ini
Tentang Organisasi yang aku cintai

Semangatlah !!
Untuk hal yang sangat perlu diperjuangkan
Melangkahlah maju !!
Untuk mendapatkan yang baik dari yang terbaik

Dan ingat ..
Aku dan orang-orang yang pernah berjalan dalam Organisasi ini
Akan selalu ada di belakang kalian
Kami senantiasa membawa dukungan yang tidak pernah habis untuk kalian

NB : Tulisan ini kubuat dengan sebuah harapan besar untuk Organisasiku. OSIS/MPK :*


DuniaDalamAksara - YanisNP
19 Agustus 2011
08.22

Kebohongan Ibu

Ketika kami kelaparan dan hanya memiliki sedikit makanan
Aku bertanya pada ibu
Apa ibu lapar?
Saat itu ibu menjawab
Ibu tidak lapar nak. Makanlah makanan itu ..
Padahal aku tau ibu sama laparnya denganku
Kebohongan ibu yang pertama

 Saat aku membutuhkan uang untuk keperluan sekolah
Aku bertanya pada ibu
Apa ibu mempunyai uang?
Saat itu ibu menjawab
Ibu akan selalu mengusahakan uang untuk sekolahmu nak
Padahal aku tau betapa sulitnya keuangan kami
Kebohongan ibu yang  kedua

Waktu ibu mengalami sakit keras
Aku bertanya pada ibu
Apakah ibu baik-baik saja?
Sambil menangis ibu menjawab
Ibu akan sembuh nak
Selanjutnya aku pun tersadar ..
Itu adalah air mata terakhir. Kalimat terakhir. Nafas terakhir
Dan kebohongan ibu yang terakhir




NB : Puisi ini dibuat berdasarkan kisah nyata. Waktu itu aku mengikuti sebuah perkumpulan dengan anak-anak jalanan. Aku masih ingat, salah satu dari anak-anak itu, yang sebenarnya dia lumayan cantik, hanya terlihat sedikit tak terurus, aku sudah lupa siapa namanya. Dia membacakan puisi ini dengan berurai air mata. Aku ingat benar saat itu aku duduk dipinggir lapangan dan ikut menangis bersmanya. Dia menarik para pengunjung perkumpulan itu kedalam puisi harunya. Seorang anak yang masih terlalu kecil sudah harus menanggung cobaan seberat itu. Dia yang bercita-cita menjadi polwan, bukan sembarang impian. Bagaimana dia bisa mencapai itu dengan keadaan yang serba terbatas ditambah lagi tanpa dukungan seorang ibu? Aku harap kita semua bisa belajar dari kisah ini. Biar bagaimana pun kita jauh lebih beruntung dari penulis puisi sekaligus pejuang kehidupan yang luar biasa ini. Bersyukurlah :)


DuniaDalamAksara - YanisNP
18 Agustus 2011
03.31

Sabtu, 10 Desember 2011

.:. Lupakan Masa Lalu! Ada Aku Di Depanmu .:.



Siang ini, hujan kehabisan daya untuk terus mengguyur bumi, dia hanya menyisakan sedikit gerimis. Basah, genangan air dimana – mana. Begitulah hujan, kadang merusak seuasana. Pandanganku lurus, nyalang, kosong. Entahlah ..

“Lupakan masa lalu. Ada aku di depanmu. Apa aku begitu tak terlihat olehmu?”, ucapannya membuayarkan semua kekosonganku dengan tiba – tiba. Ada rasa terharu tapi sekaligus perih.

“Aku tau. Hanya saja aku masih terlalu takut berpindah hati. Aku takut tak bisa menemukan orang sepertinya lagi. Dia .. mungkin satu – satunya”

“Bahkan aku juga tak lebih baik darinya? . Bukankah kau pernah bilang merasa nyaman saat bersamaku? Apa itu belum cukup ? Lagipula semua hal yang kau sebut masa lalu itu sudah terlewati bertahun – tahun. Belum sanggupkah kamu menyembuhkan dirimu sendiri? Memulai semuanya dari awal lagi”, dia mendesak, dan aku mulai kesulitan menemukan jawaban yang rasional.

“Kau pikir cinta hanya sekedar sebuah kenyamanan. Pendek sekali pemikiranmu! Aku nyaman denganmu, itu benar. Aku nyaman dengan hubungan seperti ini, tanpa ikatan aku bisa memilikimu. Jika memang aku belum sembuh, apa urusanmu?”

“Aku sangat berharap lebih dari ini! Dengan hubungan seperti ini, aku tak punya hak apa – apa atas kamu. Dan aku tersiksa .. Jelas ini urusanku. Aku mencitaimu. Apa yang terjadi padamu akan terjadi padaku juga“

“Nggak semudah itu. Aku butuh waktu. Kau tau aku masih terikat dengan masa laluku. Aku masih hidup dalam masa laluku. Separuh jiwaku ada dibelakang sana, bukan disini. Aku tak akan bisa sepenuhnya untukmu ... “

“Terlalu lama jika kamu hanya menunggu. Sama dengan terlalu bodoh jika kamu percaya pada takdir. Sebagian besar kekuasaan ada di tanganmu, bukan takdir! Aku akan membuat semuanya mudah untukmu. Percayalah!”, aku tau dia mulai putus asa dengan argumenku.

Aku melihat jauh kedalam matanya, mencari titik lemahnya. “Ketika kita bisa sama – sama memberikan perhatian dan kita bisa saling menjaga, apa sebuah status jadi sesuatu yang sangat penting? Kamu perlu tau, aku membutuhkanmu. Tetaplah ada di dekatku. Menjadi dirimu yang apa adanya tanpa sebuah paksaan. Dengan itu aku sudah sangat bahagia”

Dia meraih tanganku. Aku merasa ada sesuatu tak tergambarkan sedang mnjalar melalui jari – jariku kemudian terasa hangat, menghempaskan dinginnya angin gerimis. “Separuh hidupku ada pada kebahagiaanmu. Jika itu membahagiakamu, baiklah.  Selesaikan dulu ikatanmu dengan masa lalu. Setelah itu lihat aku ... !! Mungkin kamu akan tau dengan pasti apa yang membuatku begitu ingin memilikimu sepenuhnya”

“Terima kasih untuk semua kesabaran dan pengertianmu. Mungkin aku tak akan menemukan orang sebaik dirimu lagi. Tuhan akan membalas semuanya, lebih indah dari yang kamu inginkan. Doaku selalu bersamamu .. “

Aku tau dia bisa merasakan ketulusanku, “Terima kasih, Dear. Taukah kau, setiap detiknya aku berusaha memberikan yang terbaik untukmu. Dan aku juga tak pernah lupa mengucapkan namamu dalam setiap bait doaku. Aku menunggumu .. “

Kali ini aku tidak bisa menahan air mataku. Aku jatuh dalam pelukkannya. Menangis, berlomba dengan gerimis.
Aku tidak tau mengapa hubungan kita menjadi serumit ini. Semua permasalahan ada padaku. Untuk orang sebaik dia harusnya Tuhan menghadirkan seseorang yang lebih segalanya dariku untuk mencintainya. Entah ..

Semua akan indah pada waktunya, aku percata itu ..




09 Desember 2011 - 14.55
Dunia Dalam Aksara – YanisNP

Morning Dear


Aku membuka mata dengan cukup malas pagi ini, berusaha mengumpulkan kesadaran dan mengucapkan selamat berpisah pada mimpi penghias tidur semalam. Kemudian setelahnya aku mendapati cara bernafas yang sama, udara dingin di penghujung tahun yang terasa lebih dingin dari pagi - pagi sebelumnya (Surabaya sedang memasuki musim penghujan), rasa lelah yang sama (jadwal kuliah begitu padat, hampir tidak ada waktu untuk istirahat dan tidur nyenyak seperti Putri Tidur dalam dongeng-dongeng kuno).

Hal pertama yang kulakukan setelah aku membuka mata bukanlah berhubungan dengan Tuhan (membaca doa bangun tidur dengan kusyu dan berharap hari ini berjalan lancar), aku tidak sereligius itu. Aku langsung mengambil handphone di bawah bantal dan mengecek apakah ada pesan masuk yang belum sempat kubaca. Ralat! Aku bukan hanya seksdar melihat layar handphone, tapi setiap pagi aku memungut benda elektronik itu dari bawah bantal kemudian begitu seksama menatap pada layar mungilnya dengan rasa cemas, dengan perasaan harap yang begitu besar (aku sering menganggap ini galau pagi hari). Iya, aku selalu berharap ada namamu muncul di layar bercahaya itu, mengirimiku pesan semalam. Mungkin untuk sekedar mengucapkan selamat tidur dengan kata-kata romantis. Seperti, "Selamat tidur sayang, semoga mimpi mempertemukan kita malam ini". Atau sebuah ucapan selamat pagi, "Morning Dear. Bagaimana tidurmu? Apa kau bertemu Tuhan dalam tidurmu dan meminta padaNya untuk menjodohkan aku dan kamu?"

Tapi naytanya setiap pagi aku kecewa. Bayangkan! Setiap pagi aku dikecewakan. Tidak pernah ada namamu dengan ucapan-ucapan itu. Bukan hanya untuk pagi ini, telah banyak pagi-pagi sebelum ini yang kulewatkan dengan kekosongan, dan aku tau pagi-pagi selanjutnya juga akan sama. Aku menunggu ...

Oke, mungkin aku terlalu berlebihan dalam berkisah. Biar kujelaskan. Aku dan dia tidak mempunyai ikatan apa-apa. Tidak ada sebuah hubungan yang memperjelas keberadaan kita. Aku dan dia adalah dua jiwa yang masih terpiasah, belum menemukan hal semacam apa yang bisa menyatukan kepingan menjadi satu keutuhan ini. Dua raga yang masih mencari kepastian. Kadang berjalan, kadang berlari, kadang berhenti, hanya merenungi masih sejauh mana kebenaran hakikat itu disematkan.

Mungkin aku menganggapnya special, dia jelas mempunyai kedudukan berbeda dengan teman laki-lakiku yang lain. Saat ini dia Raja! Merajai hatiku, merajai laju kerja otakku, merajai hidupku. Dia membuat semuanya berubah! Tapi .. justru sebuah kebalikan frontal dari itu. Dia hanya menggapku teman biasa, kedudukanku sama tidak jelasnya dengan teman-teman perempuannya yang lain. Aku tidak sebagai apa-apa dalam hidupnya, jelas tidak ada sepotong namaku dihatinya, bahkan mungkin dia tidak mau menyia-nyiakan satu detiknya hanya untuk mengingatku. Aku tertawa, mentertawakan diriku sendiri.

Kadang aku merasa bodoh, untuk apa aku mencintai semua ketidakpastianmu? Tidak sadarkah kamu, aku tersiksa setiap kali melihatmu begitu dekat denganku tapi aku tidak bisa memilikimu. Lebih parahnya, aku tidak mempunyai kesempatan hanya untuk sekedar bilang 'aku menyukaimu'

Jika terpesona padamu harus sesakit ini. Jika mengagumimu harus sesulit ini. Mungkin pagi ini bukan pagi terakhir yang kulewati dengan sebuah kekecewaan yang membuncah, dengan sebuah harapan yang terlalu mustahil menemui kenyataan. Waktu terus berjalan .. dan aku selalu memulai hariku dengan rasa hampa yang sama.

Selamat pagi sayang, dimana dan sedang apapun dirimu sekarang
Beri aku kekuatan dengan indahmu itu. Semoga aku bisa melewati setiap hariku dengan bekal ketulusan mencintaimu .. ..





NB : Tulisan ini dibuat dengan sebuah harapan. Di suatu pagi tanpa angin, bahkan tanpa mentari. Di sebuah pagi yang sunyi. AKu berharap kamu paham akan apa yang kurasakan terhadapmu :*


DuniaDalamAksara - YanisNP
09 Desember 2011
12.12

Jumat, 09 Desember 2011

Postingan Pertama

Kata orang semua yang Pertama itu indah
#Bener Nggak?
Semoga aja emang bener gitu. Ambil aja contohnya cinta pertama, ciuman pertama, anak pertama ..
#ApaanSih?
Mulai nggak nyambung dan mulai nggak jelas

Padahal niat awalnya cuma mau mendefinisikan Postingan Pertama ini sebagai sebuah tulisan yang indah
Sebuah tulisan yang bisa membuka dan mengawali semua tulisan-tulisan indah selanjutnya
#AsikAsik
Agak terlalu over PeDe
Meskipun nggak bisa dipungkiri kalo semua tulisan aku itu terbilang bagus
#PeDeBerlanjut

Sudah , sudah !!
Tak usah diperdebatkan lebih lanjut. Karena akan semakin banyak yang tersesat nantinya

Ini bukan pertama kalinya aku bikin blog
Bisa dibilang ini Blog Kedua meskipun setelah ini akan jadi blog satu-satunya, nggak akan ada pertama atau kedua
#IniBlogApaSelingkuhanSih?
Blog aku yang sebelumnya agak-agak bikin nggak mood nulis
Mungkin gara-gara auranya yang kurang bagus
#ApaHubungannya?
Karna alasan yang nggak berhubungan itulah akhirnya aku memilih untuk meninggalkan blog lama dan memulai semuanya dari awal dengan Blog Baru ini

Sempet ada pertanyaan dari seorang kawan yang agak gaptek
#YangPentingNggakSebutMerk
Bikin blog buat apaan sih? Kan udah ada Facebook?

Yaaaa Tuhaaannn ...
Apa hubungannya Blog sama Facebook?
Kalo Facebook itu buat cari kenalan, kalo blog buat cari ....
Aaaaahhhh ..
Facebook ya Facebook aja. Blog jelas beda lagi ..
#PembelaanYangMulaiNggakJelas

Ini jaman udah semakin maju .. hohoho
Bukankah akan lebih asik jika kita nggak perlu lagi nulis di buku tulis?
Iya kalo tulisannya pendek, kalo tulisannya panjang dan lebar kemudian tinggi, bisa bikin tangan kritting kan?
Tapi tenang aja ..
Ini jalan udah semakin maju .. hihihi
Bahkan tanganpun mungkin bisa direbonding

Adduuhhhh ..
Udah deh, kapan seriusnya ini?

Oke , oke
Tujuan aku bikin blog itu nggak lain dan nggak bukan cuma karna emang aku suka nulis
Akan lebih canggih kalo aku simpen semua tulisan aku di salah satu contoh kemajuan teknologi
Merasa udah nggak jaman aka nulis di buku harian
#DearDiary
Sombong banget nih orang --"
Awas kena karma!!

Dalam dunia blog akan banyak hal ajaib yang terjadi
Jangan samakan hal ajaib ini dengan sulap, sihir, atau bahkan dukun
Hal ajaib disini masuk dalam kontekas sebuah perubahan
Lalu pengertian dari perubahan itu adalah .. adalah .. adalah
Emmm ..
Dipikir-pikir susah juga jelasin arti kata ajaib dan perubahan
Bisakah kamu baca tulisan ini dan mengartikannya sendiri ?
Membuat penjelasan yang masuk akal untuk dirimu sendiri dan memahaminya sendiri
Karna mungkin aku terlalu malas untuk menjelaskan panjang, lebar, kemudian tinggi
#MaafDanTerimakasih

Heeii kamu yang sedang membaca!
Apa kamu mulai merasa tulisan ini terlalu panjang, membosankan, dan tanpa arah tujuan?
Mungkin kenyataannya memang seperti itu
Harus cepat diakhiri!

Oke ...
Aku hanya berharap semua tulisan yang nantinya akan muncul di blog ini bisa menginspirasi
Untuk siapa saja yang mau membuka pikirannya dan siap menerima inspirasi ataupun menjadi inspirasi
Entah itu inspirasi membangun, menjatuhkan, atau inspirasi yang membuat tingkat kegalauan kamu meningkat
Tujuan yang sederhana tapi sangat mulia bukan?
#MemberiPahalaDiriSendiri

Terima kasih untuk Allah YME, mama - papa, saudara - saudara, teman - teman, pacar ..
Oke, ini bukan sambutan .. nggak usah lebay menyebutkan semua pihak yang entah ada hubungan apa dengan tulisan ini
#SeriusDong!

Selanjutnya ..
Terima kasih buat kamu yang bersedia meluangkan waktumu hanya untuk membaca sebuah pidato singkat tanpa makna, tanpa manfaat, tanpa uang ..
Karna sangat tidak mungkin hanya membaca ketidakpentingan seperti ini terus tiba-tiba kamu kejatuhan uang satu karung
Sekali lagi terima kasih ..
#Tulus

Semoga setelah ini kamu nggak ilfil untuk membaca tulisanku yang lainnya :)


DuniaDalamAksara - YanisNP
08 Desember 2011
20.00